Share

84. Cinta Membawa Sengsara

Dennis marah-marah lewat telepon. "Kamu laporan sama bude dan bulik? Tidak tahu diuntung! Kamu tidak bisa menikah dengan keponakanku kalau aku tidak bersedia jadi wali!"

"Memangnya ada apa?" tanya Gilang tenang. "Pagi-pagi sudah ngegas. Salah sarapan apa?"

"Gara-gara kamu aku kena maki bude dan bulik!"

"Gara-gara aku apa gara-gara Tarlita? Sehingga om tersayang lupa diri ingin mengorbankan anak yang lagi butuh kasih sayang," sindir Gilang sinis.

"Kurang ajar!"

"Aku paling tidak suka dimaki oleh lelaki brengsek macam kamu. Dengar baik-baik, jangan hubungi nomorku kalau kamu menempatkan nafsu di atas segalanya, atau aku lapor atasanmu agar dipecat."

"Kamu laki-laki terlicik yang aku kenal."

"Aku pria terdahsyat yang kamu kenal. Kamu boleh tanya sama keponakanmu kalau tidak percaya."

"Urusanmu!"

"Jadi buat apa ngebel kalau bukan untuk tahu urusanku? Aku jauh lebih brengsek dari kamu, dan berhenti jadi orang brengse

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status