Share

20. Kala Abrina Bertemu Livi

Miranti menatap uang tersebut penuh dilema. "Jujur saat ini saya memang sangat membutuhkan uang, Pak Nono. Tapi ini duit bukan hak saya, karena saya sudah tidak ada hubungan lagi dengan Mas Haris."

"Tapi Bu Ranti kan ibunya Non Abrina."

"Benar, sayangnya dia gak menerima dan saya gak berhak untuk memaksanya," jawab Miranti bijak.

Pak Nono mendesah kecewa. "Baiklah kalo begitu saya permisi ya, Bu," pamitnya kemudian.

"Kalo Mas Haris nanya kenapa Abrina gak mau menerima, bilang saja dia masih ngambek."

"Iya, Bu."

Miranti mengantar mantan sopirnya sampai ke depan. Wanita itu masuk ke rumah lagi setelah mobil Pak Nono hilang dari pandangan. Langkahnya langsung tertuju pada kamar Abrina. Gadis itu Tambak termenung dengan pandangan tertuju pada ke luar jendela.

"Mamah gak pernah mengajari kamu untuk bersikap pendendam, Bina," ujar Miranti begitu duduk di samping putrinya.

Abrina menoleh. "Selama ini aku selalu mematuhi nasihat Mamah, tapi plis untuk kali ini biarkan aku dengan jalanku,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status