Share

25. Kemarahan Haris

Abrina tercengang. Dia tidak menyangka jika tamu yang akan dia layani malam ini adalah Haris ayah kandungnya. Ada rasa sedih dan rindu yang menyergap jiwa.

Sebagai anak yang dulu kerap disayang oleh sang ayah, ingin sekali Abrina memeluk tubuh pria yang duduk di sofa minimalis berwarna merah tersebut. Namun, bila teringat betapa laki-laki tersebut yang telah membuat ibunya sedih, rasa rindu berubah menjadi benci.

Abrina memejam sekejap. Dia tengah meyakinkan diri jika laki-laki yang juga tengah memandangnya bukanlah orang yang pantas dihormati. Akhirnya gadis itu mengangkat sedikit dagunya.

Abrina harus tampil percaya diri di depan Haris. Gadis itu lantas menyalami beberapa tamu yang notabene adalah teman bisnisnya Haris. Dia melempar senyum manis pada dua orang laki-laki yang usianya memang sepantar Haris.

Sementara itu Harus masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Abrina putri baiknya yang selalu tampil sopan dan elegan kali ini tampak begitu menyentak hatinya.

Di ruang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
ternyata kehidupan seperti ini lebih mulia menurut abrina dan miranti. betul2 2 orang sampah yg g punya otak. sekalian jualan diri aja kau nyet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status