Share

32. Tamu Tak Diundang

Abrina hanya mencebik tanpa mau menyahut. Melihat itu Gavin balik badan untuk bersiap berkendara. Namun, dalam hati rasa bahagia merasuk jiwa melihat ekspresi Abrina.

Sungguh baginya ini adalah harinya yang paling indah. Gavin tidak pernah membayangkan jika Abrina yang selalu cuek akan menjadi pelayan pribadinya.

Lima belas menit berkendara tibalah Abrina di sebuah hunian asri yang tidak begitu besar. Seorang perempuan tua menyambut kedatangannya. Gavin pun mengenalkan perempuan itu pada Abrina.

"Ini buat Mbok Yul," ujar Abrina seraya mengulurkan tas kertas berisi blouse yang Gavin berikan. Serta plastik berisi bakmi dan jus alpukat.

"Wahhh terima kasih banyak, Non," ucap Mbok Yul bahagia.

"Oh iya Mbok, Abrina ini yang akan menggantikan tugas selama Mbok pergi cuti," kata Gavin sambil merangkul Mbok Yul.

"Cuti?" Dahi Mbok Yul berkerut, "sapa yang--"

"Mbok udah lama gak nengok cucunya kan," tukas Gavin seraya menepuk-nepuk lengan atas Mbok Yul.

"Oh iya," sahut Mbok Yul begitu paham ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status