Share

34. Si Kumis dan Leon

Gibran meraih gelas dan teko yang tersedia. Dia mengisi gelas tersebut dengan air dalam teko. Di seberangnya Gavin memandang dengan gemas.

"Nanti malam Papah ngundang kita makan di Sensi," jawab Gibran sembari bangkit.

"Males." Hanya itu reaksi dari Gavin.

"Ini tentang ulang tahunnya Ganika," jelas Gibran seraya menyebut nama adiknya dari istri baru sang ayah. Sedangkan dari ibunya Gavin dan Gibran mendapatkan adik laki-laki. "Jam tujuh jangan lupa."

Usai berpesan demikian Gibran melemparkan senyum simpul untuk Abrina. Kode salam pamit. Setelah mendapat balasan anggukan dari Abrina, pemuda itu pun beranjak ke luar rumah. Selang beberapa menit, terdengar bunyi mesin mobil pergi.

"Gimana, Vin? Mau aku buatin indomie?" tawar Abrina pengertian. Gadis itu yakin pastinya Gavin sudah kelaparan.

"Semalam juga habis makan mie, bosen gue," tolak Gavin tanpa semangat.

"Ya terus mau dimasakin apa?"

"Makan di luar aja yuk?" Paras bete Gavin sudah berubah semringah.

"Tapi kan aku udah makan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status