Share

37. Gavin Di Rumah Abrina

Gavin terus menderapkan langkah. Meski dia mendengar teriakan Gibran, dirinya sama sekali tidak mau menoleh.

Hingga tanpa sadar dia sudah keluar dari halaman mall.

Kaki Gavin terus terayun. Namun, otak pemuda masih belum terancana kemana sebenarnya arah tujuannya. Pokoknya dia hanya mengikuti arah kaki. Hingga akhirnya pemuda itu menjumpai beberapa tukang ojek yang sedang mangkal.

"Bang, ke jalan Pondok Labu, ya," kata Gavin pada seorang tukang ojek dengan jaket berwarna hitam.

"Jalan apa?" Tukang ojek tersebut langsung menyerahkan helm pada Gavin.

"Jalan Anggrek nomor lima." Gavin dengan lancarnya menyebut alamat Abrina. Padahal dia baru sekali bertandang ke rumah gadis itu siang tadi.

"Seratus ribu."

Pak ojek menyebutkan ongkosnya usai menilik pakaian Gavin. Malam itu Gavin terlihat cukup tampan dengan balutan blazer dan celana slim fit berwarna putih. Sedangkan dalamnya ia mengenakan kaos hitam ketat. Vibesnya terlihat seperti tuan muda.

"Iya," sahut Gavin tak masalah. Meski dia ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status