Share

24. Tamu Abrina

Bibir Lusi seketika terangkat.

"Keren kan kabar yang aku kasih?" tanya Leon bangga, "so aku minta bonus dari Mbak ya," pintanya sembari menaikan satu alis.

"Buat Abrina menderita di tempat kerjanya, baru akan Mbak kasih kamu hadiah," janji Lusi serius.

"Pajero ya, Mbak," pinta Leon sambil menyengir.

"Eh gak usah ngelunjak ya! Itu motor yang kemarin aja belum pernah kamu pakai ke sekolah."

Leon bangkit dari duduknya. "Males ah pake motor, apalagi yang udah pernah masuk ke bengkel," tuturnya sambil lalu.

"Hu sombong!" kecam Lusi. Namun, hatinya masih berbunga mendengar kabar dari sang adik. "Okeh ... Mas Haris harus liat kalo anaknya bisa juga jadi nakal."

Malam harinya Lusi mendekati suaminya yang tengah mengerjakan pekerjaannya yang belum rampung di kantor. Dia menggunakan bekas kamarnya bersama Miranti untuk tempat kerjanya.

Awalnya Lusi bertanya basa-basi. Hingga akhirnya perempuan itu menanyakan tentang kerja sama antara Haris dengan Gibran.

"Belum ada kesepakatan. Kata Livi, Gibr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nia Siti Rochmania
lanjut ka... saya ingin karakter abrina perempuan yang kuat dan cerdas jangan lemah dan cengeng dong ka ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status