Share

21. Bully-an Leon

"Gimana Abrina? Ada yang mau disampaikan pada Pak Gibran?" tanya Livia saat melihat Abrina justru termenung. "Nama kamu Abrina kan? Temannya Gavin?" tanyanya bersikap profesional.

Abrina hanya mengangguk pelan.

"Jadi apa yang mau kamu sampaikan pada Pak Gibran," ulang Livia.

"Tidak ada." Kali ini Abrina menggeleng, "kalo begitu saya permisi," pamitnya kemudian.

Gadis itu melangkah meninggalkan lobi kantornya Gibran. Abrina menyusuri jalan. Seperti biasa tangannya membawa kantong plastik berisi boks untuk donat jualannya.

Meski hari ini jualannya habis, entah mengapa Abrina merasa tidak begitu bahagia. Gadis itu sedikit kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Gibran. Padahal dia sudah menggantungkan harapannya pada pemuda itu. Abrina ingin bekerja pada Gibran.

Abrina menghentikan angkot yang melintas. Gadis itu menaiki kendaraan tersebut. Kebetulan sedikit sepi, sehingga dia masih kebagian tempat duduk.

Hanya saja selama dalam perjalanan, pikiran Abrina melayang entah kemana. Ot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status