Share

Merindumu

"Mas Angga.... "

Mata Arum sesaat memejam, merasakan denyut yang semakin nyeri di kepala. Segera ia mengusap pelipis yang terasa basah dengan telapak tangan. Lutut Arum seketika lemas saat membuka mata dan mendapati seseorang yang ia rindukan selama ini berada di depannya. Jemari Arum gemetar bersamaan dengan tubuh yang tiba-tiba mematung.

"Rum, ini, Mas lo, diam saja, ga kangen apa? Elang saja yang dilihatin dari tadi." Goda Angga pada adikknya.

Arum tersenyum. "Iya ... iya kangen kok." Arum memeluk kakaknya. "Mas, kangen. Mana oleh-olehnya?"

"Oleh-oleh!"

"Ya, iya lah," jawab Arum memukul lengan kakaknya.

"Tuh, oleh-oleh. Cakep lagi." Tujuk Angga ke arah Elang.

Arum melotot kaget dan memukul tubuh bidang kakaknya. "Ih, apa sih, Mas, enggak lucu tau."

"Tapi suka kan?" goda Qngga lagi.

Arum menautkan alisnya. "Tau, ah."

"Dih kan, mukanya merah! sudah kayak kepiting rebus."

"Mas, Angga, ish!" Arum mencebik.

Angga tertawa. Sejak saat itu, sikap manja Arum ke Angga memang berlebihan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status