Share

Rindu Naura

Zhia menatap dinding putih dalam kamar selama lebih dari satu minggu, ada sesak yang sulit ia ungkapkan. Rindu pada Naura tiap detiknya seperti luka, perih dan menyakitkan. Anak gadisnya itu sudah lama tersakiti olehnya, saat Naura mulai menerimanya Ibunya memisahkannya lagi dengan ank kandungnya.

"Mbak, Zhia, sarapannya dihabiskan, ya, Mbak," ucap sang perawat.

Hanya Zhia jawab dengan anggukan.

"Setelah ini mbak minum obat, ya! Ibu harus semangat biar nanti kalau, Mas Levin ke sini, Mbak sudah lebih baik.

Akhir-akhir ini, Levin jarang menjenguk karena ia sibuk mengurus perusahaannya.

"Saya, permisi, Mbak!

"Baiklah, sus."

Zhia hanya bisa diam, tak mengikuti keputusan sang Mama.

Rasa rindunya pada Naura tak terbendung lagi, bagaimanapun ia adalah putrinya ia yang mengandung. Perlahan Zhia membuka infus dari tangannya. Dan berusaha melepaskannya, ia sudah tak tahan beberapa hari di rumah sakit. Zhia bangkit dan mengganti bajunya, dan mengambil tasnya, mungkin Levin yang membawaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status