Share

Positif

Embusan napas teratur Elang menerpa kulit leher Arum. Tangan pria itu melingkar erat di pinggang sang istri, sama seperti semalam. Arum sedikit beringsut, kenapa tiba-tiba suaminya bisa memeluknya? Bukankah ada Naura sebagai pembatas diantara dirinya juga suaminya itu. Arum berusaha mencoba melepas belitan tangan Elang. Tapi bukannya mengendur, pelukan itu justru terasa semakin mengencang di perutnya.

"Biarkan gini, sayang," bisik Elang dengan suara sedikit serak.

Ia ingin menjauh, tapi tangan suaminya tepat di atas perut Arum membuatnya merasa begitu nyaman. Keduanya saling diam diselimuti keheningan. Hanya terdengar suara detak jarum jam yang menempel di dinding, juga detak yang dirasakan Arumi syahilla dari balik punggungnya. Di luar sana, langit masih begitu gelap dan hanya terdengar embusan angin dan mengganti kelam yang sempat menyelimuti malam.

"Mas...." Arum kembali mencoba melepaskan belitan tangan Elang.

Namun, Elang diam tetap tidak bergeming, tak sedikit pun merubah posi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status