Share

Ngidam

Levin ingin marah, tapi kemudian merasa tak pantas untuk melakukannya. Karena ia sadar, sejak awal ia sendirilah yang terlalu berani untuk melibatkan diri dalam kehidupan Arum dan ingin menikahi wanita yang sangat baik itu. Wanita yang sudah jelas-jelas tak pernah mencintainya apalagi sudah bersedia dengan tulus menerimanya dan menjadi calon istrinya. Namun, Levin menghancurkan hati Arumi dengan membohonginya. Jadi, ia hanya bisa menyimpan sendiri kemarahannya, tanpa punya kuasa untuk meluapkan kekesalannya. Ia sangat prustasi karena wajah Arum selalu seperti bayangan yang tiap hari melekat diingatannya. Dan tak bisa hilang.

Terkadang, Levin menertawakan dirinya sendiri atas segala kenaifannya. Sering kali cinta yang ia punya membuat logikanya tidak dapat mencerna, hingga ia hanya mengedepankan rasa yang kadang justru menjebaknya dalam kubangan kebohongan yang tak berkesudahan. Lelaki itu masih dalam pembatas pagar wajahnya menatap jauh ke arah pantai.

Ia memandang ombak-ombak kecil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status