Share

Permintaan maaf Levin

Bahkan rasa itu masih sama serapi dulu. Hanya saja jika dulu hal paling membahagiakan, sekarang terasa makin membuat perih. Terlebih saat menyadari rasanya masih sama dan tak pernah berkurang.

"Mas, Rum ke toilet dulu ya." Arum pamit pada suaminya.

"Iya, sayang. Hati-hati ya, apa perlu aku antar?"

Arum tersenyum. "Tidak, Mas, sebentar saja kok."

"Baiklah."

Levin menatap Arum yang beranjak pergi ke toilet.

'Aku takkan bisa melupakannya jika aku sendiri tidak ingin meminta maaf, aku akan menyelesaikan masalahku agar hidupku tenang.' Batin Levin.

"Aku ke toilet sebentar." Pamit Levin pada asistennya.

"Baik, Pak."

Tak bisa dipungkiri, rasanya masih tetap sama. Sesungging senyum miris terukir dari sudut bibir Levin, Setelah berbagai pertimbangan akhirnya ia melangkah juga mengikuti Arum. Levin bersandar di tembok. Menatap Arum yang tengah berada di toilet, saat Arum keluar Levin pura-pura berjalan. Arum terbelalak langkahnya semakin pelan saat menatap Levin berjalan ke arahnya, Arum me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status