Share

Terharu

Elang terbangun, saat mencium aroma minyak kayu putih di hidung. Perlahan matanya terbuka. Kepalanya terasa berat dengan samar-samar ia melihat Angga dan pak Dibyo mertuanya menemainya ia tetidur di bangkar. Elang merasakan kepalanya berdenyut luar biasa, ia berusaha beranjak, tapi badan terasa sangat lemas. Elang pegangi kepala yang luar biasa pusing. Sesaat ia sadar bahwa bagaimana keadaan sang istri.

"Astaqfirullah, Arum.... " teriak Elang saat sudah kembali tersadar dari pingsannya.

"Syukurlah kamu sudah bangun, Lang," ucap Angga, seraya menutup tutup minyak kayu putih.

Aroma minyak kayu putih menguar dipenciuman Elang. "Bagaimana, Arum, Mas?" tanya Elang lirih, merasakan denyutan kepala yang belum membaik.

Pak Dibyo tersenyum. "Arum dan anakmu baik-baik saja, Lang."

"Alhamdulillah ... apa papa serius?" tanya Elang bahagia.

"Iya, selamat ya sudah menjadi papa lagi." Jelas Pak Dibyo.

Elang memeluk tubuh papa mertuanya. "Iya, Pa."

"Sabar-sabar, karena sabar juga do'amu yang me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status