Share

Anugrah terindah

"Apa, hamil, astaga Rum. Ini bahaya lo? Kamu ini ada-ada saja ya." Kata sang Mama mengomel dihadapan Arum.

"Bukan begitu, Ma. Rum hanya ingin keluarga kita tambah banyak," sergah Arum, mencoba menenagkan sang Mama.

"Astaga Rum, Kamu ini ya. Ga kapok melahirkan Arsha waktu itu? Ga main-main lo nyawa kamu taruhannya."

Wanita paruh baya itu merasa kesal terhadap Arum.

"Sudahlah, Ma. Tenang saja."

Semua orang menghakimi Arum, membuat Arum begitu bersedih tak ada yang mendukungnya kali ini. Wanita itu terdiam merasakan sakit yang mendalam dalam hatinya.

"Ma sudahlah. Itu juga pasti sudah dipikirkan oleh Arum." Jelas Angga kakaknya.

"Tapi, Mama ...!"

"Ya, Angga tahu Mama khawatir, tapi sudahlah. Ma. Kita bantu doa dan dukung Arum."

Wanita paruh baya itu menggeleng lalu berjalan mendekati Arum dan memeluknya erat. "Mama ga mau tahu kamu harus hati-hati tidak boleh kecapekan dan harus dengar apa kata Mama."

Arum tersenyum. "Iya, Ma."

Hati Arum lega karena kehamilannya datang di saat yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status