Share

Mencintaimu

"Sayang, kami pulang dulu ya?" Pamit sang mama.

"Kenapa enggak menginap di sini saja, Ma," jawab Arum.

"Jangan mau, Ma, nanti ganggu lagi mereka kan lagi honymoon." Angga lagi-lagi menggoda adiknya.

Muka Arum berubah menjadi merah. "Ih, apa sih, Mas Angga. Ma lihatlah tuh, Mas Angga nyebelin."

"Sudah-sudah lagian benar kata Angga kan, Rum!" sahut Pak Dibyo.

Sesaat pipi Arum berubah jadi merah sudah seperti kepiting rebus. "Papa, kok jadi sama sih, godain, Rum."

"Kenapa benar kan?"

"Tau ah."

Elang hanya tersenyum melihat keluarga kecil itu saling menjaga juga menggoda Arum.

"Elang, Papa tunggu ya! adik buat Naura."

Elang tersenyum ramah. "Siap, pa."

Mereka semua tertawa mendengar ucapan pak Dibyo. Membuat Arum begitu malu oleh ucapan sang papa yang terus menggodanya.

"Pa, sudahlah, kasian, Rum tuh, mukanya merah."

Semua tersenyum melihat ke arah Arum.

Dan mereka pamit untuk pulang, Arum beruntung karena sedikit capek, seharian bercanda dengan keluarganya membuatnya senang, kare
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status