Share

putusan pengadilan

Kamila menoleh saat mendengar suara pintu kamar terbuka. Karin, sang adik, melangkah masuk dengan wajah sedih. Kamila menyerjit setelah menyadari bahwa sang adik telah duduk di sampingnya membuat Kamila sedikit bangkit dan duduk bersender ke arah ranjang.

Sepertinya akan ada sesuatu yang akan di sampaikan padanya, entah itu apa. Kamila tersenyum dan menatap adiknya lekat.

"Karin, ada apa?"

"Ibu, tadi sudah memanggil namaku, Mbak Mila."

Kamila menatap Karin sekilas, kemudian mengalihkan pandangan.

"Iya, ini semakin bagus kan, Karin. Sejak kita lakukan terapi keadaan ibu semakin membaik, fisiknya sehat hanya mentalnya saja yang terganggu."

"Semoga Ibu sembuh, Mbak. Karin begitu rindu pelukan Ibu."

Terkadang ada satu waktu saat tiba-tiba saja seseorang merasa hampa. Mungkin akan ada sesuatu yang entah tak mereka sadari itu. Bagi orang itu adalah sebuah firasat, namun bagi Kamila begitu yakin bahwa sang Ibu akan sembuh seperti dulu lagi. Penyakit yang diderita hanyalah sebuah sakit hat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status