Share

Bermulut Besar

“Loh, Mas. Mana pesenanku?”

“Aku gak beli,” jawab Lingga dengan singkat. Dia hendak masuk ke kamarnya namun dicegah oleh Agnes.

“Apa, Mas? Gak beli? Kamu gak denger aku ngomong apa di telpon? Beliin kami seblak dan cendol,” ucap Agnes dengan penuh penekanan. Dia berharap sang suami akan takut dan gegas kembali keluar rumah untuk membelikan apa yang dia mau.

“Tolong sopan sama suami! Kamu gak boleh bentak-bentak aku seperti ini. Suami pulang, bukannya disediain makanan dan minuman, ini malah dimarahi. Kamu kan bisa beli sendiri.”

“Ya uangnya mana?”

“Aku kan udah kasi kamu uang tadi pagi. Dimana uang itu? Kamu habiskan?”

Iya. Tadi pagi, sebelum Lingga keluar rumah, dia telah memberi istrinya uang sebesar dua puluh ribu. Itu untuk jajan Agnes pribadi. Walaupun sang istri tak terima dengan jumlah uang itu, Lingga tak peduli. Dia harus bisa mendidik sang istri untuk hemat. Dia dan ibunya mat1-mat1an banting tulang untuk mencari nafkah, sang istri justru menghambur-hamburkannya bersama d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status