Share

122. Aku Tidak Takut!

Seorang temannya menjawab dengan sambil merintih kesakitan, “Dia memang tidak membunuh kita, tapi dia … melumpuhkan kita.”

“Apa dia berniat membuat kita tersiksa dan mati secara perlahan?” sambung temannya yang lain.

Sang ketua kelompok itu tertatih-tatih mencoba bangkit meskipun kakinya begitu kesakitan. Dia menjawab, “Kalau dia menyiksa kita, setidaknya dia pasti akan menembak di bagian yang menyakitkan. Lihatlah luka kalian semua!”

“Dia … hanya mencoba membuat kita tak bisa memegang senjata atau … berjalan. Itu artinya dia memang benar-benar tidak ingin membunuh kita,” lanjut sang ketua.

Seseorang malah mengumpat, “Bajingan! Kenapa dia melakukan itu? Apa dia pikir kita ini bukan lawannya?”

Sang ketua menggeleng dengan susah payah, tenaganya telah terkuras habis karena menahan rasa sakit, “Aku tidak tahu niatnya apa. Tapi … yang pasti dia tidak membunuh kita. Motifnya apa, aku tak peduli.”

“Lebih baik, cari cara menghubungi komandan! Cepat! Kita masih dibiarkan hidup, tapi … kalau k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status