Share

Jurus Tebasan Bulan Sabit

Saat ini, Rawai Tingkis baru saja menyelesaikan latihannya, dan memutuskan untuk keluar hanya untuk menghirup udara segara. Lagipula, belum ada gerakan lanjutan yang diberikan kepada bocah tersebut.

Tabib Rabiah juga sedang keluar, entah dia pergi ke mana, Rawai Tingkis tidak tahu.

Baru saja dia melewati gerbang bambu yang menjadi pagar rumah Tabib Rabiah, bocah itu melihat sosok gadis kecil sederhana yang memiliki wajah manis.

Dia berjalan mendekati bocah tersebut, dengan wajah sedikit malu-malu, lalu berkata, “apa kau mengenali diriku?”

Rawai Tingkis memiringkan kepalanya, lalu menggaruk rambutnya dengan pelan, “apa kau gadis yang telah menolongku?”

“Hem,” angguk gadis kecil tersebut.

Mendengar hal itu, Rawai Tingkis langsung tersenyum lebar, dan secara sepontan memeluk tubuh gadis kecil itu dengan erat, “aku berutang nyawa denganmu,” ucap dirinya, “kau sudah menyelamatkanku, jika saja waktu itu kau tidak ada, mungkin aku sudah lama mati.”

Pelukan Rawai Tingkis membuat gadis kecil i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status