Share

Berjumpa

Telah beberapa hari Rawai Tingkis berjalan tanpa tahu arah yang pasti. Bocah yang tidak begitu paham dengan bentang alam dan peta, akan memiliki kemungkinan besar untuk tersesat di dalam hutan.

Namun, dia masih bertahan, ada banya kelinci yang ditemukan, atau pula kijang yang bisa menganjal perutnya dikala kelaparan.

Di tangannya, dia membawa pedang yang ditinggalkan sang guru, menjadi teman setia dalam perjalanan ini.

Satu hal yang ada di dalam benaknya saat ini, dia harus berjalan terus ke arah pusat penelitian dunia, atau markas para ilmuan dunia.

Sayangnya sejauh dia berjalan, Rawai Tingkis tidak menemukan satupun hambatan atau lawan yang berasal dari kelompok satria suci.

Kecuali hanya beberapa bandit kecil yang mencoba merampok pedang di tangannya, dan semua itu bukanlah lawan yang sepadang bagi Rawai Tingkis.

“Tujuh hari lamanya …tujuh hari lamanya …” Rawai Tingkis bersenandung seraya sesekali bersiul kecil, “Aku berada di dalam hutan, seperti monyet sialan.”

“Ada suara seora
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Gerbang Kayangan
kali ini awal kok.. 23.57.. terima kasih thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status