Share

Rumah Baru

“Senopati Muda, apa aku harus membunuhnya!” salah satu prajurit tidak bisa lagi menahan emosi, dia telah mencabut golok dari sarungnya, hanya menunggu perintah untuk mengeksekusi Rawai Tingkis.

“Apa kau bodoh?” timpal Senopati Muda, “kau pikir dimana kita saat ini? Apa kau ingin nama kita tercoreng hanya karena membunuh satu ekor lalat kecil ini?”

“Tapi bagaimana lagi, bocah ini tidak bisa-“

“Huammmm!!!” Rawai Tingkis mendadak terjaga dari tidurnya, menggeliat beberapa kali seraya menyapukan pandangan ke sekeliling.

Dengan polosnya dia bertanya, “kemana perginya Kilindung dan yang lain?” Dia kemudian memperhatikan wajah-wajah para prajurit, lalu berdiri seraya mengibaskan pakainnya yang penuh dengan debu, “huhhh …apa mereka meninggalkanku? Ah, meja ini kenapa tiba-tiba rusak?”

Setelah berkata seperti itu, Rawai Tingkis berjalan ke luar kedai makanan, tanpa mengatakan sepatah katapun kepada para prajruit yang menatapnya dengan penuh amarah.

Menggaruk kepalanya beberapa kali, Rawai Ting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
donalwilys
sekali getok palu, langsung jebol, parahhh wkwkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status