Share

Tanpa Busana

"Em, tidak perlu, Mas. Rania bisa sendiri kok." Wanita itu segera berjalan cepat menuju kamar mandi. Ia benar-benar takut jika Amar curiga ataupun berniat mengulangi lagi di kamar mandi.

Amar memegangi kepalanya yang masih terasa berat. Tidak biasanya ia mengalami hal seperti itu.

"Kenapa rasanya masih ingin tidur lagi. Apa yang terjadi padaku?"

Lelaki tampan itu memilih untuk mandi di dekat dapur. Ia tidak ingin nanti Rania menunggunya terlalu lama.

***

"Mas, semangat banget sih? Memangnya kita mau ke mana? Mas nggak berangkat ke kantor?" tanya Rania setelah mereka selesai sarapan pagi di sebuah rumah makan.

"Aku yakin kamu pasti menyukainya nanti. Mas sudah ijin buat cuti."

"Berapa hari, Mas?" Rania sengaja mengetes. Apakah mungkin suaminya bisa jauh-jauh dari selingkuhannya.

"Sayangnya cuma boleh libur satu hari saja, Sayang. Tapi Mas janji. Satu hari ini full time untuk kamu."

Amar meraih tangan Rania. Kemudian ia kecup cukup lama.

'Dasar, pengkhianat! Masih bisa-bisanya Mas bersi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status