Share

43. Dicari Daffa

GLEGAAAAR!

Guntur menyambar dengan ganasnya. Pohon pinang yang tumbuh di pekarangan rumah Pak Jhon tersambar. Dahsyat sekali suaranya sampai semua penghuni rumah terkaget-kaget, terutama Kak Maya. Untungnya kagey dia tak sampai membrojolkan anak.

Jangan dulu, lah. Kan, belum waktunya lahir.

Lampu mati lagi. Buset, dah Pak Jhon jadi marah-marah. Bukan apa-apa, dia sedang makan. Bikin sambat aja makan jadi tak tuntas gara-gara gelap gulita.

Yang diambil bukannya sendok, malah pisau.

Kena gigi untungnya, bukan kena bibir apalagi lidah. Ngeri sekali andai salah satu dari itu yang kena.

"Duh, sialan! Orang lagi makan malah gelap!" Kan, akhirnya Pak Jhon mengumpat kasar. Dia bangkit dari duduknya, kemudian meraba dinding. Niatnya mau cari senter atau HP. Ya, apalah pokoknya yang bisa ia gunakan untuk penerangan.

Sayang banget semur jengkol bila ditinggal begitu saja. Padahal sangat menggugah selera, dan lagi pas perut sedang lapar-laparnya.

"Pak, Bapaaak!" Itu suara Kak Anita. Anak Pak Jhon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status