Share

44. Cerita Sedih Abah dan Nenek Daffa

Kaki sudah berlari hingga badan jalan raya, masih saja tak tampak sosok Dea Posa. Melirik kanan dan kiri, tetapi yang terlihat hanyalah kendaraan lalu lalang, juga gerimis di tengah kebisingan. Yang akhirnya membuat Daffa sadar bahwa Dea sudah hilang.

"Mungkin aja dia sudah pergi."

Daffa kembali, dan melihat kakek neneknya masih berdiri di depan kosan.

"Duh, Abah dan Nenek kenapa masih di luar? Bukannya masuk!" Daffa gemas bukan main. Dirinya gegas menari tangan keduanya dan membawa mereka masuk ke dalam rumah.

Rumah kontrakan sempit, sih, tapi lumayan bisa dijadikan tempat berteduh yang cukup nyaman, apalagi Daffa ini sejenis manusia yang tak suka rumah berantakan. Makanya dia selalu rajin membersihkannya.

Daffa buru-buru masuk ke dalam kamar, lalu memberikan handuk masing-masing pada mereka yang terlihat basah. Meski tidak basah kuyup.

Keduanya menerima handuk itu dengan lemas. Masih tak sanggup bicara.

"Nenek cepetan ganti baju. Bajunya basah gitu. Mana tasnya?" Daffa berusaha menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status