Share

62. Akar Masalahnya

Dea dan Daffa jalan sama-sama. Dan apa yang membuat Dea resah adalah Daffa benar-benar diam tak berkata. Meski tangannya erat menggenggam di sepanjang perjalanan mereka, tapi tetap saja gundah itu menerpa seluruh hati Dea, karena Daffa tak terbiasa diam beribu bahasa.

'Apa ini? Apa yang terjadi? Kenapa Mas Daffa diam aja? Wajahnya juga cemberut bukan main. Dari tadi jalan udah lumayan jauh, tapi belum ada keputusan mau berhenti di mana.' Dea tambah resah.

Langkah Dea berhenti ketika dia sudah lelah menunggu Daffa bicara. Daffa berhenti melangkah juga. Dirinya menatap Dea dengan tatapan yang entah apa artinya, Dea tak mampu membacanya.

"Kenapa berhenti?" tanya Daffa dingin. "Capek?"

'Capek?'

Dea mengernyit. Bisa-bisanya Daffa bertanya demikian. Jelas Dea merasa lelah, dari tadi dibawa jalan lurus tanpa tujuan. Tambah capek lagi dengan sikap Daffa yang mendadak sedingin es. Apa dia sudah kembali ke versi lamanya? Yang songong bin jutek itu?

Ah ... Dea sama sekali tak bisa bayangkan itu.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status