Share

66. Setelah Berdamai

Ketika kesalahpahaman itu tertumpaskan, tak ada lagi praduga penuh curiga. Sepasang kekasih yang masih dibayang-bayangi takut akan perpisahan itu telah kembali saling bercengkerama.

Mereka melupakan hal yang sudah terjadi, memilih untuk saling percaya kembali. Ada pun Daffa, ia telah menyesali semua perbuatannya kepada Dea dan berjanji tak akan pernah mengulangi hal sama.

Juga berjanji untuk tidak memaksa Dea untuk segera mempertemukannya dengan keluarganya. Ia akan sabar menunggu hingga Dea bersedia. Selagi itu belum terjadi, Daffa akan bersiap-siap, sebab kata Dea bapaknya sangat galak.

"Gitu, ya? Jadi Dea itu anak yatim?" Herman tak menyangka setelah mendengar tutur curhat rekan kerja yang kini sudah menjadi teman akrabnya di kantor kecamatan.

Ini sudah jam makan siang, mereka baru saja selesai makan di warteg yang letaknya tak jauh dari kantor.

"Heem." Daffa sibuk dengan ponselnya, jadi menjawab singkat pun sudah untung.

"Dia punya saudara?"

"Katanya ada. Tapi nggak bilang berapa-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status