Share

Chapter 24 : Dendam Tuan Aleea

Aku duduk di teras balkon utama untuk menikmati mentari pagi. Udara lembut menyapa, meniupkan sejuta ketenangan dalam benakku. Aroma pepohonan dan juga air laut membangkitkan imajinasiku akan dunia yang terbentang luas tak terbatas.

Namun pikiranku terusik lebih cepat, bayangan kemarin malam masih menjelma layaknya bingkai baru yang sulit kuhempas. Untuk ketiga kalinya aku bangun tanpa busana. Pergelanganku masih sedikit nyeri akibat terikat.

Malam itu, Azura benar-benar menyiksaku seperti orang gila. Ia melampiaskan hasratnya penuh emosi, membuat tubuhku ambruk seharian.

Bukan hanya itu, sudah hampir dua hari ini surat yang kukirim ke Axylon belum dibalas sama sekali. Apa Ayah menyebalkan itu benar-benar sudah melupakanku?

Ya, aku sadar kalau aku sempat membuat masalah sebelum pergi, tapi setidaknya—tolong balas suratku agar aku bisa tenang.

"Yang Mulia, sarapan sudah siap," ujar Loretta mengakhiri ritual pagiku.

Loretta membereskan peralatanku sementara aku menuruni tangga men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status