Share

51. MISI PERTAMA #5

Selama beberapa saat, aku hanya merasakan sentakan angin.

Aku melihat ke bawah, tanah masih jauh, dan hawa dingin di punggungku seperti menandakan akhir garis waktuku. Jadi, aku memejamkan mata, memusatkan kemampuanku di punggung dan kaki, berharap kecepatan angin ini mampu berhenti karena angin yang menerbangkan tubuhku. Aku membayangkan tubuhku melayang di udara, seperti terbang, tetapi kecepatan jatuhku tidak mengizinkan itu.

Tidak ada yang bisa kuharapkan lagi. Mataku terpejam.

Kalau aku memang akan gugur, kuharap aku bisa pergi tanpa harus merasa sakit karena membentur keras permukaan air—atau tanah di bawah sana.

Jadi, aku membayangkan semua yang terlintas di kepalaku.

Dan tampaknya itu membawaku menuju ke sesuatu yang tidak lagi mampu kumengerti. Tiba-tiba saja aku tidak lagi merasa jatuh. Sentakan angin di sekitarku tidak lagi terasa. Aku seperti berhenti dalam ombang-ambing udara bebas, seolah sesuatu menahanku agar tidak terjatuh. A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status