Share

Keluargaku

"Iya, Abah ...." Aku menghela napas panjang sebelum melanjutkan, "Dia marah waktu tahu kalau gue dipesan semalam."

Nabas mengangguk. Dia melirik keberadaan ibunya yang masih berada dalam satu ruangan sementara kami berbicara dengan saling berbisik. "Lo mau ke mana abis ini?"

"Belum tau." Arloji baruku masih melingkar di pergelangan. Pukul tiga lewat. Sudah mendekati sore, tetapi perutku belum juga diisi. Suara para cacing paduan suara sampai membuat kami tertawa.

"Mandi dulu. Lo baunya udah enggak enak." Nabas meninju lenganku dari tempatnya duduk. Dagunya mengedik ke arah wanita tua yang tampaknya sibuk memasak. "Entar yang ada Ibu curiga."

Aku melihat camilan dari tas kertas pembelianku tadi telah berpindah ke piring yang disodorkan Nabas ke tempatku duduk. "Thanks, ya." Kue kering dan roti berbagai isian tersaji.

"Buat? Kuenya kan dari lo." Dia mengerjap, lucu. P

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status