Share

Bab 42 - Merindukan mu

Ehan menatap langit Pekanbaru dengan sendu.

'Ara... semoga kau menerimaku kembali.'

Wardah melirik anaknya dengan tatapan yang sulit di artikan. Iba, tentu saja, tapi itulah konsekuensi yang harus dia terima karena telah menyia-nyiakan istrinya.

---

Dinda termangu di depan jendela, kata demi kata yang terlontar dari mulut Daffa seakan menamparnya, dia mengusap perutnya, beberapa hari yang lalu dia mual dan muntah-muntah, para pengawal membawanya ke klinik terdekat, dan dia positif hamil.

Dinda menarik nafas dalam-dalam untuk memenuhi paru-parunya, sesal yang semakin membuncah menyiksa batin, dia ingin sekali menghubungi Ehan, memberi tahu jika ada janin dalam perutnya, dulu... dia sangat menginginkan bayi ini, agar Ehan bercerai dari Ara.

Namun, saat ini nyalinya ciut, dia sangat malu untuk berjumpa dengan Ehan.

Dinda menunduk mengusap air mata yang menetes, saat ini dia tinggal di sebuah kontrakan sederhana di daerah Jakarta Selatan, Daffa sengaja menjauhkan Dinda dari Ehan, selain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status