Share

Bab 48 - Menunggu Janda gemoy

"Mas sungguh-sungguh menyesal, mas minta maaf. Mas tak akan meninggalkanmu, beri aku kesempatan sekali lagi, Ara. Kita rajut kembali rumah tangga kita yang retak, Mas yakin... kita akan lebih bahagia dari sebelumnya."

Sudah Beratus kata maaf terucap dari bibir Ehan, sampai-sampai Ara jengah mendengarnya. Ara diam saja, dia berlalu dari hadapan Ehan yang masih menunduk.

"Istirahat lah, Mas baru pulang dari Bandung kan? pasti sangat melelahkan. Aku tidur dulu." Ucap Ara dingin.

Ara membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi miring dia membelakangi Ehan. Kemudian memejamkan mata, hari ini dia sangat lelah, pikirannya kacau, bukan karena memikirkan Ehan tapi karena rindu pada sepupu suaminya itu.

---

Sebulan berlalu...

Fathur sudah ada di Kota Pekanbaru, kota yang sama dengan Ara, lelaki bertubuh atletis itu semakin sibuk dengan bisnisnya, baginya waktu adalah uang, sedetik saja tak boleh disia-siakan. Sedangkan Ara, sudah bisa berdiri dan berjalan sendiri, meski terkadang masih bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status