Share

Bab 22 Versus

“Bukannya kamu... tewas, Vi?” bisik Raesaka, masih merasakan beban tubuh Arkavi yang menindihnya.

“Dasar bego,” hardik Arkavi. “Itu jelas rekan kita dari regu yang lain. Masa’ kamu enggak bisa bedain?” Matanya yang gelap hampir tidak berkedip saat memandang Raesaka. Bibirnya tersenyum puas, tapi singkat.

“Apa kamu... bekerja sama dengan Maruk?” Pertanyaan itu sangat pahit diucapkan.

Arkavi menarik kerah baju Raesaka, dan memaksanya berdiri.

“Misi ini sudah selesai,” katanya.

“Ini belum selesai,” balas Raesaka, suaranya tegang.

Bunyi geraman dan gemeretak pukulan memecah keheningan yang tadi menenggelamkan mereka. Raesaka tidak pernah mengira peristiwa ini akan terjadi, menghadapi dan melawan rekannya sendiri, tanpa ia mengerti. Terlintas sebuah pikiran: Arkavi tidak membunuh Akarsana, melainkan Akarsana yang mengorbankan diri; mungkin ini bagian dari rencana Arkavi, mempermainkan dan menjebak musuh. Tapi, itu hanya pikiran belaka. Ketika sepatunya tanpa sengaja menginjak kulit mati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status