Share

Terhimpit

Rombongan adipati datang terlambat di desa tempat tinggal Maya. Sampai di sana rumah penduduk yang tak permanen serta atapnya terbuat dari dedaunan kering telah hangus terbakar.

Andra melompat turun dari kudanya. Yang ia khawatirkan adalah keadaan Maya yang katanya berbadan dua.

“Periksa tempat ini dan selamatkan yang masih hidup!” titah sang adipati kemudian ia pun turun dari kudanya.

Lelaki yang rambutnya diikat rapi itu kemudian menyusul Andra yang berlari tanpa menoleh ke belakang lagi. Suasana di desa tidak ada ratapan tangis sama sekali karena semuanya mati, melainkan penuh kengerian dan amat mencekam.

“Pasti ulah nyai tabib,” ucap Bagus ketika kakinya tak sengaja menginjak kayu kering, dan setelah ia singkirkan, benda itu bukan kayu, melainkan kaki manusia yang belum terbakar sempurna.

Adipati kemudian menyingkirkan dan mengumpulkan semua menjadi satu. Tidak akan ada upacara pelepasan mayat, tidak ada air suci atau apa pun karena pemuka agama pun mati dibantai.

Perang tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status