Share

83. Rumit

"Dira? Kamu sudah sadar sayang?"

Perlahan Andira mulai membuka kedua matanya yang masih terasa berat, kepalanya pun ia pegangi saat sakit kembali ia rasakan. Kedua matanya kemudian mengerjap, menyesuaikan dengan cahaya sekitar yang menyilaukan mata. Suasana kamar bernuansa putih tiba-tiba menyambutnya. Andira megedarkan pandangannya dan melihat seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri di pinggiran ranjangnya.

"Ibu..." serunya lemah. Ia lalu kembali menelisik seluruh sudut kamar, tapi ia tidak menemukan seseorang yang ia cari.

"Sebentar, ibu panggilkan Dokter dulu." ucap Leni yang kemudian diangguki oleh menantunya. Leni pun langsung berlari keluar kamar perawatan untuk menemui dokter.

Setelah kepergian ibu mertuanya, rasa sedih kembali mendera Andira saat sesorang yang ia harapkan ternyata tidak ada disampingnya ketika ia sadar.

Cklek.

"Sayang..." ucap Andira seketika saat pintu kamar perawatannya terbuka. Namun wajahnya kembali murung seketika saa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status