Share

Bab 26

Khadijah menatapku dengan pandangan penuh tanya. Bibirnya mengatup rapat menunggu aku menjawab pertanyaannya.

"Pak Hamid?" dahiku mengernyit. "Pak Hamid siapa?" Aku tak paham siapa yang dia maksud. Tidak ada orang bernama Hamid di sekitarku.

"Pak Hamid Karzai." Khadijah menjawab dengan tegas. Ada nada kesal dari suaranya itu.

Kepalaku kembali berpikir, lalu sinyal-sinyal dalam kepalaku saling menyahut. "Pak Hamid Karzai yang jadi kepala sekolah?"

Khadijah mengangguk. "Iya. Mengapa dia seantusias itu meminta kami untuk menerima kamu di sini, sementara kamu tidak pandai mengoperasikan mesin besar ini." Tangan Khadijah menunjuk mesin di depan kami.

"Ini konveksi besar, yang butuh tenaga ahli untuk bisa mengoperasikannya. Minimal kerja di sini duah lihai pegang mesin jahit. Lah kamu?"

Aku mengalihkan pandangan dari wajah Khadijah, kemudian mataku melihat ujung jarum yang menancap di bagian depan mesin jahit ini. Mengapa tanya demikian, aku juga tak tahu jawabannya.

Kepalaku kembali mengi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Anik Martinik
semangat..........
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
good kereen jdi istri yg di khianati nggak meratapi ,bangkit dpt suami yg lebih di banding rasyid baru guru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status