Share

Bab 33

Aku berjalan dengan langkah hati-hati sambil sesekali mengusap pinggang yang terasa kaku. Beruntung ruangan admin tak jauh dari ruangan tempatku menjahit sehingga tak harus jalan terlalu jauh.

Dari balik ruangan kaca, Mbak Miftah mengangguk menyambutku hingga aku berada di depan mejanya.

"Mbak Miftah manggil saya?" tanyaku setelah mengucapkan salam. Aku berdiri menatapnya dengan hati penuh tanda tanya. Apakah ada kesalahan yang kulakukan atau aku akan diberhentikan dari kerja karena kehamilanku ini? Entahlah.

"Duduk dulu, Mbak," ucap Mbak Miftah ramah. Tak ada sedikitpun ucapan atau raut wajahnya yang membuatku makin mengerut, keramahannya melunturkan tanda tanya dan kekhawatiran yang sejak panggilannya sampai padaku sudah membuatku tak tenang.

Aku menarik satu kursi besi yang beralaskan busa empuk. Nyaman sekali rasanya ketika badanku sudah mendarat sempurna di atas kursi ini. Jauh berbeda dengan kursi yang dipakai di ruangan menjahit.

Aroma jeruk yang menguar dari sebuah parfum ruan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status