Share

Bab 40

Aku duduk terdiam sambil menyusui bayiku dengan kepala yang tak henti berpikir. Bagaimana mungkin bos di tempatku kerja menaruh rasa padaku. Bahkan berpikir ke sana pun aku tidak pernah.

Ingatanku kembali pada saat baru bekerja di konveksi milik Pak Hamid itu. Aku yang tidak tahu caranya mengoperasikan mesin jahit khusus konveksi tetap diterima meskipun Khadijah harus mengajariku lebih dulu.

Kembali teringat olehku bagaimana raut dongkol Khadijah karena waktunya tersita untuk mengjariku, di ruangan khusus.

"Pelan-pelan injak pedal dinamonya!" teriak Khadijak saat aku terlalu bersemangat.

"Injak pelan sambil pegangi kain bagian ini."

"Ini arahnya lewat sini, beda sama mesin jahit yang hitam itu." Khadijah jengkel ketika aku belum terlalu hafal bagaimana rute benang yang tak sengaja terputus.

Suara teriakan Khadijah terdengar menyeramkan, tapi karena tekanan keadaan dan kebutuhan membuatku mampu bertahan.

Gaji yang kudapat di bulan pertama juga tidak sesuai dengan kesepakatan ketika int
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Safiiaa
thanks Kak.... semoga alurnya tidak mengecewakan nanti ...
goodnovel comment avatar
Emi Susanti
semoga segera dapat pengganti laki yg baik, apa yg diharapkan dari laki2 yg TDK bisa menjaga hati, yg TDK bisa memprioritaskan anak istri nya, mau jadi pahlawan buat wanita lain tapi maksa istri dan anaknya minum racun..helehhh..
goodnovel comment avatar
Anik Martinik
semoga aithor lebih bijak......sebaik baiknya...orang lIan....akan lebih baik sama ayah nya sendiri...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status