Share

Bab 39

Seorang bayi baru saja keluar dari rahimku. Pipinya gembil, dagunya lancip serta bibirnya yang kemerahan membuat wajah itu bak pinang dibelah dua dengan ayahnya.

Tangisnya yang keras itu membuatku tak henti mengucap syukur. Suara nyaring itu bukti bahwa ia lahir dengan sempurna, tanpa kurang satu apapun. Semoga saja.

"Alhamdulillah, Dik. Anak kedua kita laki-laki," ujar Mas Rasyid dengan air muka bahagia bercampur haru. Ia sedang duduk di sebelahku sambil menggendong bayi mungil yang sudah dibersihkan itu.

Aku mengerjapkan mata, merasai sisa-sisa nyeri dari jahitan yang baru saja dilakukan oleh bidan. Akan tetapi, nyeri itu tak lagi terasa ketika mataku melihat bayi mungil dalam gendongan ayahnya sedang membuka mata sambil memainkam bibirnya. Sungguh menggemaskan.

Sakitnya kontraksi dan proses jahit jalan lahir yang sobek, seketika hilang ketika aku melihat bayiku dalam kondisi sehat dan sempurna.

Betapa Allah menjaga bayi ini sekalipun semasa hamil kondisiku tidak selalu baik. Bahkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ipeh Saripeh
lama" saya ngadepin laki" model rasyid juga pingin ngetok kepalae pake martil...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status