Share

Bab 34

"Ibu pikir kamu sudah bertemu ajalmu," sindir Ibu. Wajah sinis melengkapi ucapannya yang menyakitkan itu. Tangannya bersidekap, enggan beranjak dari tempatnya berdiri.

"Maafkan Rasyid, Bu. Rasyid baru sempat datang mengunjungi Ibu, sebab keadaan Aisyah beberapa waktu lalu masih drop." Mas Rasyid berujar sambil sesekali melirik ke arahku yang ada di belakang Ibu.

"Ibu pikir kamu tidak datang karena sudah lupa." Lagi, Ibu menjawab dengan nada sinis.

"Tidak, Bu. Maafkan Rasyid. Tidak bisa Rasyid lupa pada Ibu," balas Mas Rasyid sambil meraih tangan Ibu untuk diciumnya.

Ibu pun membiarkan tangannya dicium oleh putra tunggalnya itu. Perlahan tapi pasti, api yang sedang membara di wajahnya surut karena perlakuan Mas Rasyid itu.

"Ibu sehat-sehat kah?"

Ibu tidak menjawab. Bibirnya mengatup rapat sambil berusaha mengatur napasnya yang sedikit berubah lebih cepat karena perubahan perasaannya.

Setelah beberapa saat terdiam, Ibu baru memberi jalan pada Mas Rasyid untuk mendorong kursi roda Aisya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Rena Agustina
dasarr JALAANNGG lAKNAATT lu Aisyahh namanya JALAANNGG mana punya maluuu
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
ternyata hebat juga pesona si aisyah yg udah sekarat itu buat rasyd ya. terkalu besar dan suci cintanya buat si gundik
goodnovel comment avatar
Fia Sakinah
gaskeun lah nita, jangan mau kalah sama duo penghianat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status