Share

Bab 28

Akhirnya aku menyerah. Kubiarkan Mas Rasyid membawaku ke tempat dimana Aisyah dirawat.

Biarlah, sekali saja menuruti keinginan calon mantan suami untuk bisa lepas darinya dan perempuan perebut laki-laki orang lain. Lagi pula hatiku sudah kebas akan perbuatan keduanya. Meskipun seringkali aku malas berbicara dengannya tapi tak mengapa. Toh ini yang terakhir.

"Mengapa tidak berbicara denganku dulu sebelum memutuskan untuk berpisah?" tanya Mas Rasyid setelah mobil mulai melaju dengan tenang.

Aku menoleh sekilas, kemudian tersenyum sumbang. Pertanyaan macam apa itu?

"Buat apa? Selalu begitu jawaban Mas Rasyid. Mana pernah berusaha berpikir bagaimana ketika Mas Rasyid berada di posisiku? Selalu saja aku yang diminta untuk mengalah." Aku menjawab tanpa menoleh. Cukup menunjukkan keseriusanku dengan ucapan, tak perlu menunjukkan ekspresi wajahku padanya.

"Bukan begitu, Dek. Mas mau yang terbaik untuk kita semua!"

"Sayangnya yang terbaik untuk Mas tidak menjadi yang terbaik untukku. Seringka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Rena Agustina
puaasdd lu kanker mestinya lu Aisyah kalau kanker banyak ibadah bukan melakor nambahin dosa lu
goodnovel comment avatar
Rena Agustina
Ahir zaman seorang guru JD pelakor padahal pelakor lebih rendah dan hina dari oelacurrr...buat apa pakai kerudung Aisyah kalau selangkangan lu kangkangin ke suami orang cuuiihhhh NAJIISS deh
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
Harusnya tidak ada alsan lagi tuk menunda cerai...kan si Anita sdh memenuhi syarat si Rasyid tuk bercerai dgn menjenguk si pelakor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status