Share

1012. Part 23

"Ah...! Ternyata kau yang telah menyelamatkan nyawaku, Pendidik Ulung. Aku tak tahu, bagaimana harus membalas budimu...," ujar Si Buta dari Sungai Ular, buru-buru menelangkupkan kedua telapak tangan ke depan hidung penuh hormat.

"Budimu sungguh besar, Orang Tua. Tak mungkin aku mampu membalas budimu yang besar ini," kata Ratu Adil. Dengan penuh hormat gadis ini pun segera menelangkupkan kedua telapak tangan di depan hidung.

"Sudahlah! Kita adalah orang-orang satu golongan, kenapa kalian banyak peradatan?" tegur Pendidik Ulung. "Sekarang, baiknya coba bersemadi biar luka dalam kalian cepat sembuh!"

"Baik, Orang Tua," sahut Ratu Adil penuh hormat. Namun manakala melihat Arum Sari tampak diam membisu di tempatnya, gadis itu jadi merasa tak enak bila tidak menegurnya.

"Nona pun tentunya telah menanam budi padaku. Terima kasih, Nona. Kalau boleh tahu, siapakah nama Nona? Aku, Yustika yang rendah ini mohon berkenalan. Barangkali, lain waktu aku dapat membalas b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status