Share

1035. Part 5

"Tua bangka budek! Aku tak butuh ocehanmu!" terabas Gembong Kenjeran kasar bukan main. Di akhir kalimatnya, kaki kanan Gembong Kenjeran menghentakkan kuat-kuat ke bawah. Seketika lobang besar kontan tercipta dari bekas pijakan kakinya. Sedang Gembong Kenjeran sendiri telah berpindah dua tombak di hadapan si kakek. Sementara, tanah dan bebatuan berpentalan ke sana kemari, membuat tempat itu jadi gelap. Namun anehnya kakek renta di hadapan Gembong Kenjeran malah menyunggingkan senyum. Sedikit pun hatinya tidak tersinggung atas kekasaran sikap maupun omongan Gembong Kenjeran.

"Anak manusia! Kulihat luka di tubuhmu masih belum seberapa bila dibanding luka hatimu. Buanglah semua yang membebani hatimu. Niscaya kau akan hidup tenang selama-lamanya," ujar kakek renta itu arif. Nada suaranya pun enak didengar telinga.

Gembong Kenjeran yang tak dapat lagi mengendalikan amarah malah maju selangkah ke depan. Kedua telapak tangannya yang terkepal erat, siap meremukkan batok kepala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status