Share

Bab 19 Permintaan Maaf

Pandanganku segera beralih pada putriku. Benar kata Ibu. Kaki Mawar memang sudah berdarah. Tidak hanya itu bagian kaki dan tangannya yang lain sudah lebam bekas cubitan. Aku menatap nyalang ke arah Arum. Hendak menyerangnya lagi karena sudah berani melukai putriku.

Sebelum aku berhasil mencapai Arum yang kini sudah di lindungi oleh Mas Ragil, Satrio sudah menahan tanganku lebih dulu. Tubuhku memberontak ingin di lepaskan. Akan ku cakar wajah Arum untuk membalas perbuatannya pada anakku.

“Jangan mbak. Lebih baik sekarang kita ke rumah sakit untuk mengobati sekaligus melakukan visum pada Mawar. Setelah itu kita laporkan kejahatan mereka semua ke polisi.” Mendengar penjelasan dari adik laki-lakiku itu, hati mulai merasa tenang.

“Benar apa yang di katakan adik kamu nduk. Yang penting Mawar di obati dulu. Kasihan sejak tadi nangis terus. Pasti sakit banget sampai beradarah begini.” Aku menganggukan kepala lalu hendak berbalik untuk mengikuti Satrio dan Ibuku.

Mas Ragil yang mendengar se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status