Share

Pemberi harapan palsu

Bab 90

Pemberi harapan palsu

Sinta ketakutan melihat ekspresi wajah Bu Wongso. Perlahan, Sinta melangkah mundur, namun, Bu Wongso semakin mendekatinya.

"Jawab, Sinta!" bentakan Bu Wongso membuat Sinta terkejut.

"Sinta antar ke bandara! Karena Mas Arif ingin ke Jambi dan mentalak Yana!" jawab Sinta menggigit bibir bawahnya.

"Bodoh kamu, perempuan bodoh!" Bu Wongso menjambak rambutnya dan menangis histeris.

"Bu, Mas Arif menemui Yana karena ingin mentalak Yana!" ujar Sinta menatap Bu Wongso yang menangis terduduk.

"Kamu percaya? Arif itu tidak akan pernah menceraikan Yana. Dia sayang sama Dila!" sahut Bu Wongso lirih.

"Maksud ibu?" tanya Sinta mendekati Bu Wongso.

"Arif itu teramat sangat menyayangi Dila. Dia tidak akan pernah mau kehilangan Dila. Sedangkan kamu tahu sendiri, kalau Dila tidak bisa hidup tanpa mamanya. Ibu sudah wanti-wanti agar Arif tidak mencari Yana, tapi kamu malah memberinya jalan untuk menemukan perempuan laknat itu!" jawab Bu Wongso bangkit dan duduk di kursi.

"Ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status