Share

43. Menyusun rencana.

Semalaman aku tak dapat tidur dengan tenang. Kata-kata Mas Dika terus terngiang di pikiranku. Bagaimana jika benar ia memperebutkan hak asuh Ammar. Apa yang harus aku lakukan.

"Intan! Heyy ... kamu kenapa bengong? Ada apa?" Irene menggoyang-goyangkan tangannya di depan wajahku. Membuyarkan lamunanku. Gara-gara memikirkan hal tersebut, makanan yang ada di hadapanku ini pun hanya aku aduk-aduk tak berselera.

"Kamu ada apa sih, Tan? Aku tuh ngajak kamu makan siang bareng pengen ngobrol. Bukannya lihatin kamu jadi patung selamat datang begini," decak Irene membuatku membuang napas.

"Maaf ... aku nggak bermaksud mengabaikan kamu. Tapi aku lagi cemas. Mas Dika mengancam akan merebut hak asuh Ammar dariku. Jika dia tak mau memberikan harta gono-gini padaku aku tak masalah. Tapi kalau Ammar ... kamu tahu sendiri kan Irene. Aku tak bisa jauh-jauh dari anak," aduku mengutarakan semua isi hatiku. Rasa gelisah ini terus menyiksa batinku.

"Kamu jangan khawatir Intan. Semua masalah ada jalan kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status