Share

45. Ancaman Dika pada Intan.

Papa ...," ujar Ammar dari lantai atas. Sudah dua hari ini putraku itu memang merindukan Papanya. Ammar bahkan sempat bertanya, kenapa Papanya tak datang dan tak menginap di rumah ini bersama kami. Aku cukup bingung menjawabnya.

Mas Dika menatap putranya dengan sebuah seringai terbit di sudut bibirnya. Sebuah sinyal terkirim di kepalaku akan arti senyum itu. Mas di berjalan cepat menuju lantai atas bersamaan denganku yang mengejarnya dari belakang.

"Stop Mas! Kamu mau ngapain, Mas?! Berhenti!" teriakku. Namun Mas Dika tak peduli. Ia terus melangkah masuk. Ia menggandeng anaknya untuk pergi. Aku yang mulai panik. Menghentikan tindakannya itu dengan menahan tangan Mas Dika. Melepaskan tangannya dari tangan putraku.

Aku tahu maksudnya, ia ingin mengambil anakku dan membawanya pergi. Tentu saja aku tak tinggal diam.

"Jangan main-main kamu Mas. Jangan seenaknya saja membawa Ammar dariku! Aku Ibunya. Jadi kamu tak berhak membawa dia dariku!" sungutku. Nafasku naik turun, dengan mataku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status