Share

Part 33

Sindiran Pedas Istri Kedua

"Papa udah pergi lagi, Ma?" Rara tiba-tiba sudah berada di sampingku.

"Iya, baru aja," jawabku sambil merapikan poninya.

Gadis kecil itu memasang wajah cemberut.

"Kenapa? Rara masih kangen Papa?"

Rara menatapku sebentar lalu mengangguk. " Kenapa Papa nggak pamit sama Rara?"

Aku mengulas senyum. Rara terlihat semakin menggemaskan dengan pipi yang bertambah gembul seperti itu.

"Papa tadi buru-buru. Ada keperluan mendadak mungkin."

"Nanti-nanti Papa ke sini lagi, kan?"

Rara terlihat sedikit ragu bertanya padaku.

"Ya, mudah-mudahan saja, kalau Papa belum pergi ke tempat kerjanya lagi."

Aku pun merasa dilema dalam menjawab pertanyaan Rara. Aku tahu dia sangat berharap. Namun, di sisi lain mungkin juga dia takut untuk terlalu berharap kalau ujung-ujungnya dia akan kecewa.

"Memang Papa kerjanya di mana, Ma? Sejauh apa? Memang dari sana tidak bisa video call atau telepon?"

Aku menghela napas agak panjang. Sebelum-sebelumnya Rara tidak pernah sepenasaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status