Share

Adu Mekanik

Mereka melewati lorong sepi dalam badai amarah yang sepertinya siap menghancurkan keduanya. Begitu sadar tidak ada yang memperhatikan, Sebastian melepas semua ketenangan yang selama ini dipasang di wajahnya. Tangannya yang kuat dan besar mencengkeram lengan Hannah dengan kuat.

“Lepaskan! Kau menyakitiku, Sebastian!” pekik Hannah diantara usahanya melepaskan diri dari Sebastian.

“Diam! Atau kau akan membuat kita berdua menjadi pusat perhatian.”

Sebastian menariknya—nyaris menyeretnya—saat menaiki tangga yang dihiasi karpet Persia. Begitu mereka berada di depan sebuah pintu kayu berukiran rumit, Sebastian membuka pintu dan membantingnya detik itu juga.

“Kau pikir apa yang kau lakukan?” tukas Sebastian kasar begitu melepas cengkeramannya pada Hannah.

“Apa maksudmu?” tanya Hannah bingung melihat kemarahan Sebastian.

“Aku mencarimu dan menunggumu pulang dan kau tidak pulang.”

Apa sebastian marah karena ia pergi tanpa memberitahu laki-laki itu?

“Kau marah karena aku pergi tanpa memberitahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status