Share

Kursi Milikku

Emmy merasakan angin berhembus membelai kulitnya. Udara sangat lembab dan langit sedang dihiasi oleh bintang-bintang yang berkerlip. Mulut Emmy sekering gurun pasir, tubuhnya membeku ketika dia melihat Isa memegang sebilah pisau.

“Apa yang akan kamu lakukan?” Emmy berusaha mendorong dirinya menjauh dari Isa.

Gadis itu tertawa. Di jendela, Diane melihat semuanya. Diam-diam dia menurunkan tirai satu per satu, dan ketika dia hendak menurunkan tirai teraktir, dia mengacungkan jempolnya pada Isa.

Selamat bekerja, Nak. Diane tersenyum puas lalu kembali bertepuk tangan meramaikan suasana.

Dan Emmy akan mati di luar sana.

“Hentikan.” Emmy menggeleng, Isa berjalan pelan layaknya pembunuh berdarah dingin yang mengintai targetnya.

“Apa yang harus ku hentikan?” Isa tersenyum. Dia menggesek pisau itu ke kulitnya sambil terus mengawasi Emmy.

Suara musik terdengar hingga ke taman. Dan Emmy tahu, walau dia berteriak, tidak ada seorang pun yang mendengar. Dengan mengumpulkan kekuatannya, Emmy bangkit.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status